JAKARTA (tribratanews.jatim.polri.go.id) – Pemerintah Indonesia dan Jepang bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Biak Numfor, Papua, menggelar pertemuan untuk membahas pemulangan kerangka tentara Jepang yang gugur di Pulau Biak selama Perang Dunia II (1939–1945).
Rapat tersebut dipimpin oleh Wakil Bupati Biak Numfor, Jimmy CR Kapissa, bersama Pamong Budaya Kementerian Kebudayaan, Valentinus Sriwijaya Atmoko, serta perwakilan Pemerintah Jepang, Takabayashi Hiroki. Jimmy menyatakan bahwa repatriasi ini merupakan tindak lanjut kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.
“Pemerintah Jepang ingin memulangkan kerangka tentara mereka, dan kami dari Pemkab Biak Numfor mendukung upaya tersebut sesuai dengan kesepakatan yang telah terjalin,” ujar Wakil Bupati Biak Numfor, Jumat (7/3/2025).
Menurut data yang ada, sekitar 10.200 tentara Jepang gugur di Biak selama Perang Dunia II, dan hingga kini telah ditemukan sebanyak 4.227 kerangka. Wakil Bupati Biak Numfor menegaskan bahwa Pemkab Biak Numfor akan terus mendukung proses repatriasi ini sebagai bagian dari kerja sama antara kedua negara.
Tim forensik Jepang masih melakukan penelitian dan identifikasi terhadap tulang belulang yang ditemukan. Jika ada sisa kerangka yang ternyata berasal dari warga Biak, akan dikembalikan sesuai kesepakatan yang telah ditetapkan.
Selain itu, Pemerintah Jepang disebut memberikan kompensasi kepada masyarakat setempat terkait proses pemulangan ini.
Pamong Budaya Kementerian Kebudayaan, Valentinus Sriwijaya Atmoko, menambahkan bahwa Pemerintah Jepang berencana kembali mengunjungi Biak pada Juli dan November 2025 untuk melanjutkan proses identifikasi dan pemulangan kerangka tentara mereka.
“Kami berharap proses ini berjalan lancar sesuai jadwal yang telah disepakati bersama. Kami juga mengharapkan dukungan dari masyarakat Biak Numfor dalam pelaksanaan repatriasi ini,” ujar Valentinus. (tbn/mbah)
Source Foto: Antara
Publisher By : BIDHUMAS POLDA JATIM